2 September Dalam Sejarah Dunia

Oleh Subagperlap 01 Sep 2021, 21:37:12 WIB Tahukah Kamu
2 September Dalam Sejarah Dunia

Jakarta, CNN Indonesia -- Tanggal 2 September 1945 menorehkan peristiwa besar di dunia dan di Indonesia. Tanggal tersebut menandakan berakhirnya Perang Dunia II sekaligus menjadi akhir dari penjajahan Jepang di Indonesia.
Sebelumnya di benua Eropa, Jerman telah terlebih dulu menyerah kepada sekutu pada 7 Mei 1945. Meski demikian tidak serta merta membuat Jepang yang merupakan sekutu Jerman turut menyudahi perang di Kawasan Asia Pasifik.

Baca juga:7 Peristiwa Bersejarah di Dunia pada Abad ke-20
Dengan berakhirnya perang di Eropa, sekutu kemudian mendesak Jepang untuk segera mengibarkan bendera putih atau menyerahkan diri. Namun Jepang menolak hal itu dan tetap melancarkan serangan.

Jepang yang menganggap remeh tekanan sekutu dikagetkan dengan serangan dahsyat dan brutal Amerika sepanjang sejarah perang. Serangan tersebut memaksa Kaisar Hirohito menyetujui Deklarasi Postdam.


Deklarasi Postdam
Setelah kemenangan sekutu di Eropa, para pemimpin dari negara-negara sekutu pada 26 Juli berkumpul di Jerman untuk membahas langkah selanjutnya menekan grup fasisme Jerman.

Pertemuan itu dihadiri oleh Harry S Truman (Amerika), Winston Churchill (Inggris), dan Chiang Kai Shek (Tiongkok). Ketiga pemimpin menetapkan deklarasi Penyerahan Tanpa Syarat bagi Jepang.

Terdapat perdebatan kecil antara Amerika dan Inggris mengenai posisi Kaisar Hirohito. Amerika menginginkan agar Kaisar Hirohito diadili sebagai penjahat perang. Sementara Inggris tetap ingin posisi Kaisar tetap ada.


Tanggapan Jepang atas Deklarasi Postdam
Isi Deklarasi Postdam diterima Jepang pada 27 Juli. Meski Kaisar telah menginstruksikan disetujuinya Deklarasi Postdam, pemerintah Jepang masih mempertimbangkan isi deklarasi tersebut.

Duta Besar Jepang untuk Moskow bahkan berusaha membangun hubungan persahabatan dengan Uni Soviet terkait isi Deklarasi Postdam. Jepang berharap Uni Soviet dapat membantu tekanan yang diberikan oleh sekutu.

Namun Soviet menjawabnya dengan melancarkan invasi ke Manchuria yang secara otomatis melanggar Pakta Netralitas Soviet-Jepang. Invasi dilakukan saat Hiroshima rata dengan tanah akibat bom atom. Kondisi ini membuat Jepang terdesak.


Tekanan Amerika terhadap Jepang
Penolakan Deklarasi Postdam oleh Jepang kepada Sekutu dijawab Amerika dengan menerbangkan pesawat pengebom B-29 yang diberi nama Enola Gay.

Enola diterbangkan oleh Kolonel Paul Tibbets dengan membawa muatan bom atom dengan sandi "Little Boy" pada 6 Agustus 1945.

Pesawat terbang menuju pangkalan militer Jepang di kota Hiroshima, sebuah kota di barat daya Pulau Honshu. Setelah Hiroshima rata, laporan kepanikan dan kebingungan datang bertubi-tubi ke Tokyo.

Jepang baru mengetahui daerahnya di bom atom melalui siaran radio Presiden Truman. Truman berjanji jika Jepang tidak menyerah tanpa syarat kepada sekutu kejadian serupa akan kembali terulang.

Kemudian 9 Agustus 1945 pemerintah Jepang mengadakan rapat darurat. Rapat darurat tidak menghasilkan kesepakatan namun justru perpecahan suara.

Sebagian ingin syarat penyerahan diri diubah dan ditambah, sebagian lagi hanya ingin syarat untuk melindungi posisi kaisar.

Saat rapat tengah berlangsung, Presiden Truman membuktikan ucapannya. Pesawat tempur Amerika terbang ke Nagasaki yang berada di pesisir barat Kyushu menjatuhkan bom atom dengan sandi Fat Man.

Amerika kembali mengancam akan menjatuhkan lebih banyak bom atom di pusat-pusat industri Jepang jika tidak juga menyerah tanpa syarat.

Dini hari 10 Agustus 1945, Kementerian Luar Negeri Jepang mengirimkan telegram kepada sekutu, mengumumkan bahwa Jepang menerima hasil Deklarasi Postdam namun tidak menyetujui syarat yang merugikan Kaisar.

Kaisar Jepang bersikukuh tetap dalam posisi memegang kekuasaan di pemerintahan.


Jepang Menyerah Tanpa Syarat
Kapal perang USS Missouri di bawah Komandan Douglas MacArthur tiba di Tokyo pada 30 Agustus dan langsung mengeluarkan sejumlah aturan.

Antara lain, melarang sekutu menyerang rakyat Jepang, sekutu dilarang makan makanan Jepang, dan bendera Hinomaru dilarang berkibar.

Upacara resmi penyerahan tanpa syarat Jepang berlangsung pada 2 September 1945 saat perwakilan Kekaisaran Jepang menandatangani Dokumen Kapitulasi Jepang di atas USS Missouri di Teluk Tokyo.

Penandatanganan penyerahan tanpa syarat Jepang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Jepang Mamoru Shigemitsu sebagai wakil pemerintah sipil dan Jenderal Umezu sebagai wakil militer di geladak kapal perang USS Missouri.

Kemudian Kolonel Douglas MacArthur selaku perwakilan PBB. Penandatanganan disaksikan oleh Amerika yang diwakili oleh Jenderal Richard K Sutherland.

Dengan ditandatangani penyerahan tanpa syarat, berakhir pula masa perang dan dikenal sebagai peristiwa sejarah 2 September 1945.