- Diseminasi Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif pada Satuan Pendidikan di Kota Bekasi
- Lomba Menulis Surat Remaja Nasional 2024
- Mekanisme Pengajuan Permohonan Informasi
- Dinas Pendidikan Kota Bekasi Siapkan PJJ Sebagai Solusi
- Wali Kota Bekasi Serahkan Penghargaan Ombudsman RI Kepada Kadisdik
- Tidak Ada Pungli Dalam Pengadaan PSAS Di Sekolah-sekolah Se-Kota Bekasi
- Disdik Kota Bekasi Tanggapi Video Viral Anak Melapor Ke Presiden Joko Widodo
- Kasek SMPN 27 Kota Bekasi Apresiasi Siswanya Yang Mengikuti Event AICHR
- Kabid SMP Disdik Kota Bekasi Inisiasi Aplikasi SIM JULI KEREN
- Ruang Kelas Baru SMPN 32 Kota Bekasi Sudah Masuk Usulan Tahun Anggaran 2024/2025
Komisi X DPR RI Kunjungi Kota Bekasi, Cek Sekolah Penggerak
Keterangan Gambar : Kunker Komis X DPR RI ke SMP Negeri 14 Kota Bekasi
Pemerintah Kota Bekasi menerima rombongan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Sekolah Penggerak di SMP Negeri 14 Kota Bekasi, pada Jumat (3/9/21).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Dr. Inayatullah, M.Pd dalam sambutannya menerangkan Kota Bekasi merupakan salah satu dari 111 Kota/Kabupaten yang terpilih menjadi perintis program Sekolah Penggerak yang dilaunching pada 16 Februari 2021 lalu.
"Saat ini, untuk jenjang SD ada 15 Sekolah Penggerak, dan 13 Sekolah Penggerak untuk jenjang SMP di Kota Bekasi," kata Kadisdik.
Sekolah Penggerak di Kota Bekasi diantanya: SMPN 3; SMPN 5; SMPN 6; SMPN 12 ; SMPN 14; SMPN 17 Kota Bekasi; SMP Al-Azhar 8; SMP Labschool Cibubur; SMP Nasional 1; SMP PGRI Astra Insani.
Sekolah Penggerak merupakan bagian dari arah kebijakan Pendidikan Kemendikbud Merdeka Belajar Episode ke-7.
Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program ini bentuk kolaborasi antara Kemendikbud dengan Pemerintah Daerah (Pemkot Bekasi), dimana komitmen Pemda menjadi kunci utama.
Secara umum, Program Sekolah Penggerak terfokus pada pengembangan SDM sekolah, mulai dari siswa, guru, sampai kepala sekolah. Kualitas siswa diukur melalui pencapaian hasil belajar di atas level yang diharapkan dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan.
Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI dipimpin Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf, Anggota Komisi X Puti Guntur Sukarno, Anggota Komisi X DPR RI M. Hasanudin Wahid, Anggota Komisi X DPR RI Fahmi Alaydroes.